Ciri Khas Rumah Adat Kalimantan Timur
Rumah Lamin mempunyai beberapa ciri khas yang umumnya bisa langsung kita kenali. Pada badan rumah Lamin, kita bisa temukan banyak ukiran-ukiran dan juga gambar yang mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Dayak Kalimantan Timur. Salah satu yang menjadi fungsi dari ukiran-ukiran atau gambar yang ada pada tubuh rumah Lamin tidak lain adalah untuk menjaga keluarga yang hidup dalam rumah tersebut terhindar dari bahaya. Bahaya yang dimaksud disini adalah ilmu-ilmu hitam yang umumnya ada banyak di gunakan di masyarakat Dayak dan digunakan pula untuk mencelakai orang lain.
Rumah Lamin mempunyai warna yang khas dipakai untuk menghias bagian badan rumah. Warna khas tersebut adalah warna kuning dan juga hitam. Namun, bukan hanya dua warna itu saja yang digunakan untuk menghias rumah Lamin tersebut. Setiap warna yang digunakan untuk menghias rumah Lamin pastinya mempunyai makna tersendiri. Warna kuning yang artinya melambangkan kewibawaan, untuk warna merah melambangkan keberanian, sedangkan warna biru melambangkan kesetiaan, dan untuk warna putih melambangkan kebersihan jiwa. Sisi lain Rumah Lamin dibuat dari kayu. Untuk kayu yang biasa digunakan membuat rumah Lamin adalah kayu Ulin. Kayu yang satu ini lebih dikenal oleh masyarakat Dayak dengan sebutan nama kayu besi. Konon, jika kayu ulin terkena air maka kualitas kayu ini akan semakin keras. dan hal ini terbukti dari usia lamanya rumah Lamin yang dibangun menggunakan kayu ulin. Namun hanya saja, ada beberapa kesulitan yang didapat untuk menemukan kayu ini.
Pada bagian halaman rumah Lamin umumnya dipenuhi dengan patung-patung atau totem. Yang dimaksud dengan patung-patung atau totem ini merupakan dewa-dewa yang mampu menjaga rumah mereka dari berbagai macam hal yang membahayakan.
Rumah Lamin ini dibagi menjadi tiga ruangan yaitu ruang tamu, ruangan tidur, dan ruangan dapur.
Ruang tidur terletak berderet dan pada umumnya dimiliki oleh masing-masing keluarga yang tinggal berada di dalam rumah tersebut. Untuk ruang tidur tersebut dibedakan antara ruang tidur kaum lelaki dan ruang tidur untuk perempuan kecuali jika sang lelaki dan perempuan tersebut sudah menikah.
Ruang tamu umumnya seperti biasa digunakan untuk menerima atau menjamu tamu dan juga untuk kperluan pertemuan adat. Ruang tamu merupakan ruangan yang kosong berbentuk panjang. Di bagian sisi luar rumah Lamin, ada terdapat sebuah tangga yang difungsikan untuk masuk ke dalam. Dan tangga ini mempunyai model dan bentuk yang sama baik itu pada rumah Lamin yang dihuni oleh masyarakat Dayak kelas menengah ke atas ataupun masyarakat Dayak kelas menengah ke bawah. Juga di bagian bawa rumah Lamin ini biasanya digunakan untuk memelihara hewan ternak.
Bentuk Rumah Adat Kalimantan Timur
Rumah Lamin umumnya berbentuk persegi panjang dan dilengkapi atap yang berbentuk menyerupai seperti pelana. Rumah ini mempunyai ukuran tinggi kurang lebih tiga meter dari permukaan tanah. Ukuran lebar Rumah Lamin kurang lebih 15 sampai 25 meter dan panjang 200 sampai 300 meter. Rumah ini dibangun dengan dilengkapi beberapa tiang penyangga guna untuk menopang rumah tersebut. Tiang-tiang penyangga ini dibagi atas dua bagian. Yang pertama tiang penyangga inti ini adalah tiang yang menyangga pada bagian atap rumah Lamin.
Dan untuk tiang penyangga lainnya adalah tiang yang menopang bagian lantai-lantai rumah lamin. Tiang-tiang tersebut mempunyai bentuk seperti tabung.
Sedangkan pintu masuk rumah Lamin biasa dihubungkan dengan beberapa tangga yang difungsikan sebagai jalan masuk ke dalam rumah. Pada bagian halaman depan rumah Lamin terdapat pula patung-patung atau totem yang terbuat dari kayu.
Untuk bagian tengah rumah, ada terdapat sebuah tiang besar yang terbuat dari kayu yang memiliki fungsi untuk mengikat hewan ternak atau hewan peliharaan. Pada bagian ujung atap rumah Lamin biasa dihiasi dengan kepala Naga yang dibuat dari kayu.